Sering Diabaikan, 9 Aturan Keselamatan Kerja di Bidang Konstruksi Ini Penting untuk Minimalkan Risiko Kecelakaan
Sampai saat ini, sektor industri konstruksi masih menjadi penyumbang terbesar kasus kecelakaan kerja di Indonesia, dengan persentase sampai dengan 32% setiap tahunnya, seperti dikutip dari data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan BPJamsostek.
Kasus kecelakaan itu tak hanya membuat pekerja konstruksi mengalami cacat permanen, namun juga meregang nyawa.
Itulah mengapa, penting untuk menerapkan aturan keselamatan kerja guna meminimalisir risiko kecelakaan kerja di area proyek, di antaranya sebagai berikut.
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penting bagi setiap pekerja menggunakan APD di lokasi proyek pembangunan guna mencegah kecelakaan akibat terjatuh, tertimpa benda berat, tersetrum, terkena cairan kimia, dan lainnya.
Perlengkapan APD seperti sarung tangan, kacamata pengaman, hernes, boots, bantalan lutut, helm, penutup telinga, respirator, hingga rompi perlu digunakan pekerja.
- Jangan Bekerja Tanpa Induksi
Setiap lokasi proyek memiliki medan dan bahaya yang berbeda. Jadi, penting untuk mengetahuinya agar bisa bekerja dengan aman.
Dalam hal ini, induksi dalam konstruksi adalah persyaratan hukum di setiap lokasi konstruksi. Penerapan induksi sendiri penting, terutama untuk menginstruksi pekerja ke mana harus masuk atau pergi, apa yang harus dilakukan, sampai apa saja yang perlu dihindari. Sehingga jangan sampai memulai pekerjaan proyek dengan mengabaikannya.
- Jaga Area Kerja Tetap Bersih
Umumnya, lokasi konstruksi dikenal sebagai area yang banyak ditemukan bahan berbahaya dan puing-puing sisa bangunan. Bahkan, debu dan kotoran yang sangat beracun serta menyebabkan penyakit bernapasan juga ada.
Selain menyebabkan masalah pernapasan, lapisan debu itu pun menyebabkan masalah lain, seperti terpeleset. Selain itu, puing-puing di area konstruksi yang tersembunyi berisiko pula menyebabkan pekerja tersandung, hingga menyebabkan cedera serius.
Baca juga: Risiko yang Harus Dihadapi Pekerja Konstruksi: Kecelakaan Kerja hingga Kematian!
- Tidak Berkerumun di Area proyek
Seorang pekerja konstruksi perlu menjaga fisik agar tetap terlindungi. Sesi refreshing pun perlu dilakukan, dengan catatan terpisah dari waktu kerja.
Sederhananya, kerumunan pekerja konstruksi bisa berpotensi menyebabkan pekerjaan mudah terabaikan. Padahal, hal itu juga bisa memicu kecelakaan kerja. Sehingga untuk mencegahnya, tetap ikuti langkah-langkah keamanan di lokasi konstruksi.
- Lifting Precaution
Lifting atau jika diartikan menjadi ‘pengangkatan’, adalah bagian penting dalam dunia konstruksi. Namun tugas ini cukup melelahkan. Itulah kenapa, walau para pekerja sudah berhati-hati, risiko kecelakaan masih bisa terjadi. Jadi, para pekerja proyek harus segera melaporkan jika merasa ada yang salah.
Mengikuti teknik lifting yang benar, memahami keterbatasan diri dan tak sungkan meminta bantuan, serta selalu menggunakan APD dapat dilakukan guna mengurangi risiko kecelakaan.
- Training yang Tepat
Sebelum terjun ke sebuah proyek, pekerja konstruksi harus mendapatkan training atau pelatihan keselamatan yang tepat. Tujuannya agar segala kesalahan pemula dapat dicegah dan pekerja bisa percaya diri serta nyaman di lokasi proyek.
Prosedur dan protokol keselamatan pun harus diikuti dengan ketat. Setiap petugas keselamatan harus memastikan bahwa setiap pekerja memahami pentingnya metode tersebut.
- Atur dan Simpan Alat Kerja dengan Benar
Pastikan tidak ada alat yang tergeletak di sekitar, begitu pula dengan lampu dan peralatan listrik sudah dalam keadaan tercabut setelah selesai digunakan.
Mengikuti aturan lokasi konstruksi akan membantu mencegah alat rusak atau bahkan menyebabkan cedera pada pekerja. Mengaturnya di tempat yang seharusnya juga memungkinkan navigasi lebihs mudah.
- Punya Rencana Tanggap Darurat
Rencana tanggap darurat mengarahkan tenaga kerja tentang apa yang harus dilakukan ketika keadaan darurat seperti bencana alam, kebakaran, tumpahan bahan berbahaya, atau jenis insiden lainnya.
Memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola krisis darurat, menjawab pertanyaan, dan melaporkan potensi bahaya, masalah kualitas, atau nyaris celaka, dapat dilakukan.
- Sistem Manajemen Risiko
Membangun pagar pengaman dan secara rutin mengecek kestabilan setiap scaffolding, memberikan pelindung mata, alat pelindung diri dan perlengkapan keselamatan lainnya, serta menggantungkan jaring pengaman, adalah beberapa cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Potensi risiko kecelakaan juga bisa dikurangi dengan melakukan beberapa hal, seperti menganalisis kecelakaan sebelumnya, memiliki sistem tanggap darurat, memiliki sistem penahan jatuh pribadi untuk setiap terpasang.
Bahkan, diperlukan pula ruang untuk bencana, misalnya karena peristiwa alam seperti gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor. Perlunya kesiapan menghadapi insiden tersebut itulah, membuat setiap perusahaan konstruksi harus memiliki sistem manajemen risiko untuk meminimalisir kerugian.
***
Itulah sederet aturan keselamatan kerja di bidang konstruksi yang perlu diketahui guna meminimalisir risiko kecelakaan.
Selain aturan-aturan tersebut, tindakan preventif lainnya penting dilakukan. Contohnya antisipasi dari dampak lanjutan kecelakaan kerja, seperti terkait biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan atau pun keperluan lainnya.
Kabar baiknya, ZINIUM® punya solusi dari permasalahan tersebut, yaitu Santunan Tukang Baja Ringan yang berlangsung mulai 1 September 2022 sampai dengan 31 Agustus 2023.
Melalui program yang diadakan oleh PT Sunrise Steel ini, para pekerja atau tukang/aplikator baja ringan yang membeli semua produk baja ringan bertanda dan berbahan ZINIUM®, berkesempatan mendapat santunan sampai dengan Rp100 juta.
Syarat lainnya adalah peserta merupakan warga negara Indonesia berusia antara 18-65 tahun dan tinggal di Indonesia ini menyertakan bukti atau nota pembelian saat mendaftar.
Peserta dapat mendaftar dengan mengisi data diri secara lengkap dengan menyertakan identitas diri (KTP/SIM) dan nota pembelian baja ringan berbahan ZINIUM ® berupa softcopy dengan klik mengunjungi website www.ziniumpeduli.com.
Ayo segera daftarkan diri agar bisa menjadi bagian dari penerima Santunan Pekerja ZINIUM® dengan nominal sampai dengan Rp100 juta!
Mau tahu info lebih lanjut? Hubungi HALO ZINIUM (jam kerja 08.00-16.00 WIB) di nomor 0811 305 60000 atau kirimkan email ke zinium.care@sunrise-steel.com.***