Apa Perbedaan Besi dan Baja Ringan?
Tidak sedikit orang yang masih belum mengetahui perbedaan besi dan baja ringan. Bahkan, mungkin menganggap keduanya sama meskipun sebenarnya kedua material tersebut dapat dibedakan secara fisik.
Kita tahu, baik besi maupun baja ringan, kini sering digunakan dalam dunia konstruksi dan pembangunan. Itulah mengapa, penting untuk mengetahui perbedaan antara keduanya.
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi petunjuk untuk melihat perbedaan besi dan baja ringan. Berikut ulasannya.
Material Pembentuk
Salah satu perbedaan besi dan baja ringan yang utama adalah material pembentuknya. Dalam hal ini , besi merupakan material murni yang berasal dari alam dan dalam dunia sains disebut sebagai Ferrum (Fe).
Berbeda dengan baja ringan. Material ini terbentuk dari campuran berbagai unsur, contohnya seperti Aluminium, Zinc, dan komponen-komponen lain.
Kadar Karbon
Kandungan karbon besi mencapai 2% sampai 4%. Hal ini berbeda jauh dari baja ringan yang memiliki kadar hanya sekitar 0,16% sampai 0,29%.
Adapun unsur karbon ini akan memengaruhi tingkat kekerasan besi maupun baja ringan. Dimana semakin tinggi kandungan karbon, maka material akan semakin keras.
Daktilitas
Daktilitas merupakan ukuran kemampuan dari unsur untuk mengalami lendutan yang besar tanpa mengalami penurunan kekuatan yang berarti.
Ukuran kemampuan ini pun dipengaruhi oleh kadar karbon yang terkandung dalam suatu unsur. Semakin tinggi kandungan karbon, maka daktilitas semakin rendah. Begitupun sebaliknya.
Terkait hal tersebut, karena baja ringan mengandung karbon jauh lebih rendah daripada besi, artinya daktilitasnya lebih tinggi, sehingga lebih mudah dibentuk.
Kekuatan
Perbedaan besi dan baja ringan juga terdapat pada kekuatannya. Hal ini pun masih berkaitan dengan kandungan karbon pada masiang-masing unsur.
Dimana semakin tinggi kadar karbon, maka semakin tinggi pula kekuatannya. Seperti besi yang mengandung karbon lebih tinggi daripada baja ringan. Artinya, kekuatan besi lebih tinggi daripada baja ringan.
Ketahanan terhadap Karat
Besi lebih mudah teroksidasi, sehingga cepat berkarat. Sebaliknya, baja ringan yang dibentuk dari berbagai unsur lebih tahan terhadap karat.
Terlebih lagi jika bahan baja ringan terbuat dari Zinium, produk inovatif PT Sunrise Steel yang ketahanannya terhadap karat dan korosi sangat bagus.
Hal ini ditandai dengan homogenitas unsur Aluminium dan Zinc yang stabil. Kamu dapat memastikannya dengan melihat tekstur mozaik berupa potongan segitiga tertata acak dengan ukuran mulai 0,5 mm sampai 3 mm pada permukaan Zinium.
Bobot
Seperti namanya, bobot baja ringan tidak seberat besi. Kelebihan baja paduan ini pun sangat menguntungkan, karena akan memudahkan tukang dan kuli dalam merakit kerangka bangunan.
Sebaliknya, bobot besi yang lebih besar menjadi kendala tersendiri bagi tukang dan kuli ketika mulai melaksanakan proses pembangunan.
Itulah perbedaan besi dan baja ringan yang perlu kamu tahu. Pada dasarnya, kedua material tersebut dapat dibedakan melalui faktor-faktor. Sepertis material pembentuk, kandungan karbon, daktilitas, kekuatan, ketahanan terhadap karat, hingga bobot.