Dianggap Sepele, Kesalahan dalam Penggunaan Atap Baja Ringan Ini Berakibat Fatal
Atap baja ringan bisa dibilang menjadi primadona di dunia kosntruksi. Bukan hanya untuk kebutuhan industri, penggunaannya pun semakin meluas pada hunian pribadi hingga proyek pengembang perumahan.
Namun di balik popularitasnya, terkadang penggunaan material untuk atap ini dinilai menimbulkan masalah seperti ambruk.
Padahal, sebenarnya jika beberapa kesalahan dalam penggunaan atap baja ringan seperti berikut ini tidak dilakukan, risiko roboh atau timbulnya masalah lain dapat dikurangi.
Teknik Pemasangan
Tidak berdiri sendiri, pemasangan atap baja ringan justru merupakan sistem kesatuan. Meskipun memang terdiri dari beberapa elemen seperti kuda-kuda dan reng.
Oleh karena itu, pembuatan gambar kerja serta penghitungan kekuatan beban perlu diperhatikan sebelum rangka baja ringan dipasang. Hal ini mengingat jika ada satu bagian saja yang pemasangannya kurang tepat, maka struktur lainnya akan lemah.
Dudukan Rangka yang Terlalu Miring
Terkadang dinilai sepele, padahal dudukan rangka yang terlalu miring bisa berakibat fatal pada pemasangan atap baja ringan.
Ketika dudukan terlalu miring, kekuatan tekan pada baja ringan akan kurang seimbang. Semakin lama akan berpengaruh pada konstruksi dan lebih parahnya lagi bisa membuat atap roboh.
Pemilihan Bahan Baja Ringan
Semakin populer, persaingan baja ringan di pasaran pun kian meningkat. Tidak heran, banyak produsen yang melakukan berbagai hal untuk membuat produk mereka laku. Termasuk soal harga dan kualitas.
Dalam hal ini, tak jarang sebagian orang lebih mempertimbangkan harga baja ringan dibandingkan dengan kualitasnya. Kebanyakan pun memilih material murah tanpa menelusuri mutunya terlebih dahulu. Padahal hal tersebut justru meningkatkan risiko atap ambruk.
Sebenarnya tidak akan rugi bila membeli baja ringan dengan harga lebih tinggi, asalkan bahan yang digunakan terjamin mutunya. Seperti Zinium, produk inovatif PT. Sunrise Steel yang bukan hanya ketahanan terhadap korosinya lebih baik. Tetapi bahan baja ringan ini sudah bergaransi dan memiliki label SNI.
Penggunaan Jenis Penutup Atap
Idealnya, jenis penutup atap yang cocok untuk rangka baja ringan adalah genteng metal, karena alasan bobot yang tidak berat.
Namun jika ingin memasangkannya dengan jenis penutup atap lain seperti genteng tanah liat, gunakan baja ringan dengan tebal 1 mm atau 0,75 mm full, dengan syarat tidak ada lekukan. Hal tersebut untuk mengurangi tekanan pada genteng ketika hujan lebat, yang berisiko membuat atap ambruk.
Itulah beberapa kesalahan dalam penggunaan atap baja ringan yang sering kali dianggap sepele, padahal sangat berisiko. Bukan hanya memperhatikan teknik pemasangannya, pastikan gunakan bahan baja ringan yang mutunya terjamin seperti Zinium.