Baja Ringan Vs Baja Tahan Karat, Apa Bedanya?
Baja ringan maupun baja tahan karat (stainless steel)adalah material yang populer dalam beberapa tahun belakangan. Terlebih lagi keduanya merupakan bahan yang sering digunakan untuk arsitektur maupun industri lainnya.
Kendati demikian, terkadang masih ada yang belum mengetahui jika sebenarnya kedua material tersebut berbeda. Padahal apabila lebih paham tentang perbedaan baja ringan dan baja tahan karat, hal ini akan menguntungkan. Terutama dalam kualitas projek maupun biaya yang dikeluarkan.
Itulah mengapa, penting untuk mengetahui perbedaan kedua material tersebut, baik terkait kekuatan, keuletan, kekerasan, hingga tingkat estetikanya. Berikut ulasannya.
Baja Ringan
Jenis baja karbon paling ringan ini kandungan karbonnya relatif rendah dan tidak lebih dari 2%. Baja ringan juga dapat mengandung unsur-unsur lain seperti mangan, silikon, dan fosfor.
Biasanya, baja karbon kaku dan kuat. Material ini juga menunjukkan adanya feromagnetisme, sehingga banyak digunakan untuk motor dan peralatan listrik.
Soal ketahanannya terhadap korosi tergantung dari lapisan pelindung yang digunakan. Semakin bagus, maka jenis baja ini semakin tahan terhadap korosi.
Dalam hal ini, Zinium yang merupakan produk Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) inovatif PT Sunrise Steel akan membuat baja ringan lebih tahan korosi.
Sebab, tingkat homogenitas unsur Aluminium dan Zinc pada bahan baja ringan ini terjadi dengan baik. Sehingga menunjukkan stabilnya kualitas lapisan perlindungan terhadap berbagai partikel penyebab korosi.
Baja ringan dengan berbahan Zinium juga akan memiliki tampilan lebih menarik. Material ini pun berkilau lebih lama dan tidak cepat kusam.
Baja Tahan Karat
Dikenal dengan nama stainless steel, jenis baja ini diklaim memiliki sifat tidak korosif. Hal ini karena adanya kandungan 18% kromium dan 8% nikel.
Karena sifatnya yang tahan korosi ini, baja tahan karat sering juga dimanfaatkan untuk peralatan dapur, seperti pisau, jam tangan, suku cadang kendaraan bermotor, ataupun konstruksi bangunan besar.
Meskipun sama-sama tahan korosi, penggunaan baja ringan akan lebih menghemat biaya daripada stainless steel. Terutama ketika membutuhkan logam untuk konstruksi bangunan dalam jumlah banyak.
Melalui ulasan di atas, perbedaan baja ringan dan baja tahan karat terletak pada unsur pembentuknya. Terkait tingkat ketahanannya terhadap korosi, stainless lebih tahan. Sementara baja ringan tergantung dari bahan pelapisnya. Semakin bagus lapisan pelindungnya seperti Zinium, maka semakin tahan terhadap korosi.
Adapun karakteristik stainless steel lebih kuat. Sedangkan baja ringan sifatnya kaku dan tangguh. Harga kedua material ini pun berbeda. Dimana baja ringan lebih terjangkau, sehingga menguntungkan ketika digunakan pada proyek besar.