PT Sunrise Steel Jelaskan tentang Bentuk Sinergi antara Industriawan, Akademisi, Ahli, dan Pemerintah di Talkshow IBF 2022
PT Sunrise Steel berpartisipasi dalam event IISIA Business Forum (IBF) 2022 yang telah diselenggarakan selama tiga hari pada 1-3 Desember 2022 lalu di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya.
Tak hanya mengenalkan produk-produknya, PT Sunrise Steel juga berkesempatan untuk memberikan informasi pada khalayak seputar industri baja di tanah air.
Henry Setiawan selaku Presiden Direktur PT Sunrise Steel menjadi salah satu narasumber di Talkshow tentang “Keunggulan Penggunaan Produk Baja dalam Proyek Infrastruktur dan Perumahan Nasional” di IBF 2022 itu, bersama dengan pembicara lainnya yaitu Hasan Santoso, S.T., M.Eng.Sc. selaku Dosen Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya dan Freddy Kurniawan S.T., M. Eng. Ph.D yang merupakan pengurus Bidang Ristek & Diklat INTAKINDO Jawa Timur.
Pada diskusi tersebut, Henry menerangkan bahwa sudah seharusnya pihaknya mulai menyadari dan segera melaksanakan kegiatan-kegiatan institusi pendidikan. Tujuannya agar siswa dan mahasiswa mulai mengenal jenis-jenis produk baja, terutama yang bisa diproduksi di Indonesia.
“Sehingga nantinya ketika mereka terjun ke dunia pekerjaan, mereka itu sudah terbiasa dengan produk-produk dengan spesifikasi yang ada di Indonesia. Sehingga itu memberikan link yang match antara institusi pendidikan dengan dunia usaha,” paparnya di talkshow tahap ke-2 pada Sabtu, 3 Desember 2022.
Menurutnya, para asosiasi konsultan seperti INTAKINDO pun tentu sudah memiliki program serupa yang melibatkan institusi pendidikan, dalam hal ini mahasiswa.
PT Sunrise Steel yang merupakan produsen Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) merek ZINIUM® pun memiliki program sebagai salah satu bentuk sinergi antara industri, akademisi, ahli, atau bahkan pemerintah.
“Kami punya program untuk melakukan kegiatan kunjungan dari mahasiswa-mahasiswa institusi pendidikan maupun rekan-rekan dari asosiasi konsultan INKINDO, INTAKINDO, GAPENSI, REI, termasuk yang lain-lain masih banyak asosiasi untuk bisa datang ke perusahaan kami, ke industri kami, ke pabrik kami,” tutur Henry Setiawan.
Baca juga: PT Sunrise Steel Raih Rekor MURI atas Produk Inovatif ZINIUM® DIVERSO
“Untuk bisa melihat proses. Bagaimana proses baja itu dibuat, karena saat sekarang mereka tahunya produk akhirnya, misalkan saat sekarang baja ringan, besi beton, WF, dan lain-lain,” lanjutnya.
Terlebih menurutnya, tak sedikit pihak-pihak tersebut yang hanya mengetahui produk akhir, bukan proses produksi dari awal hingga terbentuk material yang ada di pasaran.
“Mereka tahu produk akhirnya, tapi mereka tidak tahu proses produksinya dari awal mula itu bagaimana. Ini yang perlu sangat disosialisasikan ke rekan-rekan, teman-teman, adik-adik mahasiwa, supaya mereka mulai terbiasa,” jelasnya.
Henry Setiawan juga mengatakan, pengenalan proses produksi itu harapannya bisa membantu untuk meningkatkan konsumsi baja nasional.
“Karena seperti yang kemarin disampaikan juga bahwa konsumsi baja per kapita kita ini masih sangat-sangat rendah. Nah, bagaimana kalau ndak mulai dari sekarang ditanamnya, mulai ditabur benihnya dari sekarang, supaya nanti kemudian konsumsi baja kita ini meningkat,” pungkasnya.***