
Bukan Dekoratif, Ternyata Ini Fungsi Spangle pada Baja Ringan
Pernah melihat permukaan baja ringan dari dekat? Jika diperhatikan, terdapat tekstur sedikit berkilau dengan bentuk berupa potongan hexagonal yang tertata secara acak.
Nah, tekstur yang tampak seperti kilauan ini dikenal dengan nama spangle. Bukan sekadar hiasan semata, ternyata spangle memiliki peranan penting pada ringan.
Apa Itu Spangle?
Berdasarkan kamus Bahasa Inggris, spangle artinya kida-kida atau kelip-kelip. Sementara jika dikaitkan dengan baja ringan, spangle dapat didefinisikan sebagai tekstur pada permukaan baja ringan yang tampilannya menyerupai potongan hexagonal dan tertata secara acak.
Karena berkelip-kelip, spangle membuat tampilan baja ringan semakin menarik. Namun, keberadaan tekstur ini ternyata bukan hanya untuk dekoratif. Beberapa sumber menyebut bahwa spangle juga sebagai penanda ketahanan terhadap korosi.
Bagaimana Spangle Terbentuk?

Melansir dari laman Galvanizeit, Dr. Tom Langill menyebut bahwa spangle dapat dikontrol dengan menyesuaikan kimia rendaman serta waktu pendinginan. Terutama pada galvanis, tekstur ini didapatkan karena hasil dari penambahan unsur kimia, sehingga membentuk kristal paduan dengan seng (Zinc). Elemen yang dipadukan dengan seng untuk menghasilkan spangle meliputi timbal (Pb), timah (Sn), aluminum (Al), kadmium (Cd), antimon (Sb), tembaga (Cu), dan lain sebagainya.
Dr. Tom Langill juga mengatakan jika ukuran serta jenis spangle sangat dipengaruhi oleh konsentrasi kedua elemen paduan dan laju pendinginan.
Baca juga: Resin pada Baja Ringan Bukan Sekadar Pelindung?
Mengapa Spangle Penting?
Keberadaan spangle tidak hanya memberikan tampilan elegan dan modern pada baja ringan, karena pola kristalnya yang unik. Tekstur ini juga ternyata menjadi perisai pertama yang melindungi baja ringan dari serangan udara lembap serta zat kimia penyebab karat.
Selain itu, spangle menjadi indikator kualitas produk. Hal ini ditandai dengan ukuran, bentuk, dan distribusi dari spangle.
Seperti studi oleh Taixiong Guo et al. yang dimuat dalam International Journal of Electrochemical Science, menyebut bahwa ukuran spangle yang berbeda pada lapisan Galvalum atau baja ringan mengakibatkan perbedaan ukuran dendrit kaya Al, jarak lengan dendrit, serta ketidakrataan permukaan. Hal ini menunjukkan efek buruk pada ketahanan korosi, kemampuan bentuk serta kemampuan pengecatan lapisan.
Sementara itu, Liu dan Gao (2018) menuliskan bahwa ketidakseragaman spangle dan mini spangle (lebih kecil dari 0,5 mm) merupakan cacat permukaan umum pada baja ringan. Biasanya hal ini disebabkan oleh sisa karboksilat besi yang terbentuk akibat raksi antara minyak emulsi yang terlalu panas dan substrat baja dalam proes cold-rolling.
***
Dengan mengetahui fungsi spangle, pemilihan baja ringan yang kualitasnya terjamin dapat dilakukan. Seperti baja ringan berbahan ZINIUM®, Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) yang memiliki spangle yang relatif seragam dengan ukuran 0,5 mm hingga 3 mm.

Halni menjadi penanda homogenitas unsur Aluminium-Zinc (AZ) telah terjadi dengan baik. Selain itu, spangle pada ZINIUM® juga menunjukkan stabilnya kualitas lapisan perlindungan terhadap berbagai partikel penyebab korosi.
Daftar Pustaka:
Dr. Tom Langill. (2002). Controlling Spangle – Influence. Diakses pada 26 Oktober 2024 dari https://galvanizeit.org/knowledgebase/article/controlling-spangle-influences
Guo, T., Liu, C., Ran, C., & Dong, X. (2018). Effects of Spangle Size on Performances of Hot-dip 55% Al-Zn Alloy Coating. International Journal of Electrochemical Science, 13, 9505-9519.
Liu, D. & Gao, N. (2018). Formation Mechanism of Mini-Spangle in Galvalume Coatings. ResearchGate.








