
Tembus Pasar Amerika Serikat, PT Sunrise Steel Ekspor 6.000 Ton Baja Lapis Aluminium Seng
PT Sunrise Steel, produsen Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) dengan merek dagang ZINIUM® sukses menembus pasar Amerika Serikat pada paruh pertama tahun 2025 ini.
Sebanyak 6.000 ton ZINIUM® dilepas secara seremonial dari Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Senin, 14 April 2025. Ekspor dalam skala besar ini pun menunjukkan kepercayaan pasar internasional, khususnya Amerika Serikat, terhadap kualitas BjLAS yang dihasilkan PT Sunrise Steel. Seperti diketahui, Amerika Serikat dikenal memiliki standar kualitas produk yang tinggi serta regulasi pasar yang ketat. Sehingga keberhasilan ekspor ini menjadi bukti bahwa ZINIUM® mampu memenuhi standar global.
Nadia Setiawan, Manager Ekspor PT Sunrise Steel berujar, sebenarnya ekspor ZINIUM® telah dilakukan sejak tahun 2023 lalu. Tak hanya Amerika, melainkan juga ke beberapa negara lainnya.

Nadia Setiawan, Manager Ekspor PT Sunrise Steel
“Tidak hanya ke AS, tapi juga ke negara lainnya, seperti Australia, Puerto Rico, dan Kanada,” katanya di sela-sela acara pelepasan ekspor.
Respons pasar internasional terhadap ZINIUM® pun sangat positif. Hal ini tercermin dari peningkatan permintaan secara signifikan.
“Produk ini dinilai memiliki kualitas serta daya saing tinggi dibandingkan dengan produk sejenis dari negara-negara lain,” terang Nadia.
Bukan hal mengherankan jika ZINIUM® dilirik pasar internasional. Terlebih, keunggulannya bukan hanya terletak pada kualitas, melainkan juga hadirnya produk-produk inovatif yang diinisiasi PT Sunrise Steel. Salah satunya ZINIUM® DIVERSO, BjLAS dengan nilai massa lapis berbeda di kedua sisinya. Bahkan, inovasi ini sudah mendapatkan pengakuan berupa Sertifikat dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: 4 Alasan Kenapa Pakai ZINIUM Lebih Aman
Mengenai hal tersebut, Filipus Tedjo Baskoro, General Manager Sales & Marketing PT Sunrise Steel, menjelaskan bahwa ZINIUM® DIVERSO telah digunakan di sektor konstruksi Indonesia dan kini mulai merambah pasar ekspor. “Saat ini telah mulai diekspor ke Australia dan AS, yang tentunya diharapkan akan sustainable permintaannya sebagai salah satu produk unggulan dari Indonesia,” jelasnya.
Adapun ekspor kali ini menggunakan MV Wisdom Line dengan sistem Break Bulk. Langkah ini juga dilakukan guna mencermati perkembangan kebijakan tarif baru yang berpotensi diterapkan Presiden AS, Donald Trump terhadap produk impor. Kebijakan ini pun memberikan masa tenggang 90 hari untuk evaluasi.
Mengenai hal ini, Nadia Setiawan mewakili PT Sunrise Steel pun berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan kebijakan strategis.
“Maka dalam hal ini PT Sunrise Steel sangat berharap perhatian serta dukungan dari Pemerintah agar secara terus melakukan upaya-upaya diplomasi serta negosiasi sehingga produk baja dari Indonesia nantinya tetap dikecualikan di dalam kebijakan Trump tersebut,” pungkasnya.
Ekspansi pasar ZINIUM® ke Amerika Serikat menjadi bukti bahwa industri baja nasional mampu menghasilkan produk berdaya saing global. Dalam hal ini, PT Sunrise Steel berkomitmen untuk terus menjaga kualitas produk dan layanannya, serta menjajaki peluang ekspor ke negara-negara lain di masa mendatang, sejalan dengan upaya mendukung pertumbuhan industri manufaktur nasional dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.***