Harga Bahan Baja Ringan Berpengaruh pada Kualitas Baja Ringan, Mitos atau Fakta?
Harga produk, termasuk bahan baja ringan sering dikaitkan dengan kualitas barang itu sendiri. Tidak jarang, orang berpikir bahwa produk dengan harga mahal, memiliki kualitas bagus dan diharapkan awet selama masa pakai.
Lantas, apakah harga adalah satu-satunya parameter untuk memilih bahan baja ringan yang berkualitas?
Alasan Harga Dikaitkan dengan Kualitas Bahan Baja Ringan
Mengutip dari Kotler dan Amstrong (2008), salah satu indikator harga adalah kesesuaiannya dengan kualitas produk. Di mana dalam artikel ini berkaitan dengan bahan baja ringan.
Kesesuaian harga dengan kualitas produk menjadi faktor penetapan harga yang dilakukan produsen sesuai dengan kualitas produk, yang dapat diterima konsumen. Dalam hal ini, tidak jarang ada anggapan bahwa harga mahal menggambarkan kualitas produk yang tinggi.
Namun, harga bukan menjadi satu-satunya parameter untuk menentukan kualitas bahan baja ringan. Pasalnya, ada beberapa faktor lain yang menjadi indikator bahwa bahan baja ringan terjamin kualitasnya.
Cara Pilih Bahan Baja Ringan Berkualitas dan Sesuai Kebutuhan
-
Massa Lapis (Coating) Aluminium-Zinc (AZ) Sesuai Kebutuhan
Massa lapis AZ berkaitan dengan ketahanan baja ringan terhadap korosi/karat. Prinsipnya, semakin besar nilai AZ, baja ringan juga kian tahan terhadap lingkungan yang korosif.
Sebagai contoh, baja ringan AZ 200 (200 gram/m2) mampu bertahan di wilayah dengan cuaca ekstrem dan tingkat korosi tinggi. Sehingga material ini ideal diaplikasikan pada hunian premium, pabrik, hingga peternakan.
Di sisi lain, baja ringan AZ 70 (70 gram/m2) lebih cocok diaplikasikan untuk kebutuhan interior, seperti pintu baja ringan, dinding partisi, hingga rangka plafon.
-
Ketebalan yang Sesuai
Pilih baja ringan dengan ketebalan sesuai dengan beban yang akan ditanggung. Semakin berat beban yang akan ditanggung, semakin tebal pula baja ringan yang digunakan.
Contohnya, sebuah rumah direncanakan akan menggunakan penutup atap berupa genteng beton. Maka, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah ketebalan baja ringan Kanal C yang digunakan sebagai kuda kuda rangka atap memiliki ketebalan 0,75 mm.
-
Sudah Memiliki Sertifikasi SNI
Standar Nasional Indonesia (SNI), khususnya pada produk baja ringan dapat menjamin mutu hasil industri supaya konsumen tidak tertipu dengan kualitas material.
Cara memilih baja ringan yang tepat dan berkualitas adalah yang sudah memiliki sertifikasi SNI 4096:2007 (SNI Baja lembaran dan gulungan lapis paduan Aluminium-Seng/Bj.LAS) yang merupakan SNI bahan baku baja ringan.
Baca juga: Inspirasi Pagar Bahan Baja Ringan, Rumah Makin Estetik
-
Identitas bahan baku yang jelas
Setiap lembar atap, batang kanal C, hollow dan reng bisa dijumpai dari identitas pembuat bahan baku, sehingga bisa mengetahui darimana bahan baku produk tersebut berasal karena bahan baku merupakan faktor terpenting dalam menentukan kualitas suatu produk.
***
Pada dasarnya, harga bukan satu-satunya parameter yang menunjukkan bahan baja ringan berkualitas. Sebagai gantinya, ada beberapa tips dalam memilih bahan baja ringan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bangunan. Mengingat material ini turut memengaruhi kualitas bangunan, maka penting untuk memilih produk yang terjamin mutunya.
Seperti ZINIUM®, BjLAS inovasi dari PT Sunrise Steel yang bukan hanya sudah memiliki sertifikasi SNI. Produk ini juga memiliki thickness (ketebalan) bahan baku serta massa lapis AZ yang relatif stabil. Identitas ZINIUM® pun bisa dijumpai pada setiap produk baja ringan yang Anda beli, di mana hal ini merupakan jaminan suatu produk yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Garry Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1 edisi 12 alih bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.