
Apa Perbedaan Baja Ringan dan Baja Konvensional?
Perbedaan baja ringan dan baja konvensional bukan hanya terletak pada bobotnya. Dimana baja ringan sesuai dengan namanya, yaitu bobotnya enteng. Sementara baja konvensional lebih berat.
Sebaliknya, ada beberapa hal yang membedakan antara baja ringan dan baja konvensional, mulai dari proses pembuatannya hingga kekuatan yang dimiliki keduanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan tentang perbedaan kedua material bangunan tersebut.
Proses Pembentukan
Berdasarkan proses pembentukannya, baja konvensional dibuat ketika wujudnya masih liquid atau cairan dengan suhu yang sangat panas. Kemudian cariran tersebut dituang ke cetakan dengan teknik khusus.
Sementara baja ringan yang juga disebut baja canai dingin (Cold Formed Steel) ini merupakan komponen struktur baja dari lembaran atau pelat baja. Pembentukannya dilakukan dalam keadaan dingin dengan proses pencetakan menggunakan mesin, sehingga ukurannya presisi.
Karena perbedaan suhu dalam proses pembuatannya itulah, membuat massa dari kedua material tersebut berbeda.
Komposisi Karbon
Perbedaan baja ringan dan baja konvensional lainnya terletak pada komposisi karbon. Dimana kandungan karbon baja ringan sangat rendah, yaitu kurang dari 0,3%. Itulah kenapa, material ini juga dikenal sebagai baja karbon rendah.
Berbeda dengan baja konvensional yang kadar karbonnya bisa mencapai 0,30 sampai 1,70% dari berat total.
Adapun persentase kandungan karbon tersebut akan memengaruhi kekuatan tarik dan daktilitas dari suatu bahan. Artinya, semakin tinggi kandungan karbon, tingkat kekerasan dan kekuatan tarik tinggi, tetapi hal ini juga membuatnya menjadi getas serta kurang ulet.
Kekuatan dan Daktilitas
Mengingat kandungan karbonnya lebih tinggi, baja konvensional memang lebih kuat dibandingkan dengan baja ringan.
Namun jika bicara soal daktilitas, maka baja ringan lah pemenangnya. Jadi, material ini lebih elastis jika dibandingkan dengan baja konvensional.
Ketahanan terhadap Karat
Sepertinya sudah bukan rahasia lagi jika baja ringan lebih tahan karat daripada baja konvensional. Hal ini karena adanya lapisan pelindung, seperti Aluminium, Zinc, Silicon, dan unsur-unsur lain.
Seperti baja ringan berbahan Zinium, produk Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) inovatif PT. Sunrise Steel. Ketahanan terhadap korosi, termasuk karat sangat bagus.
Hal tersebut karena homogenitas antara Aluminium dan Zinc terjalin dengan baik yang ditandai dengan tekstur mozaik yang homogen pada permukaan Zinium.
Itulah perbedaan baja ringan dan baja konvensional. Bukan hanya dari bobotnya, tetapi keduanya juga berbeda dari proses pembuatan, komposisi, karbon, kekuatan, daktilitas, hingga ketahanannya terhadap karat.